Senin, 01 Juni 2009

wireless



Nama : ALDT MARTHA
Nim : 12043490




Pendahuluan
Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popural saat ini di banyak applikasi. setelah evaluasi terdapat teknologi tersebut dilakukan, menjadi para pengguna merasa puas dan menyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan kompleks pada jaringan tanpa kabel.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. sinyal radio menjasi dari pengirim le penerima melalui tfee space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimanatiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini di desain untuk applikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. optimalkann pada lingkungan yang berbeda. dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

Frekuensi
Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada ISM (
Industrial, Scientific, dan Medial). Dalam teknologi W LAN ada dua standar yang digunakan yakni :
1. 802.11 standar indoor yang terdiri dari :
a. 802.11 2,4 Ghz 2 Mbps
b. 802.11a 5 Ghz 54 Mbps
c. 802.11a 2x 5 Ghz 108 Mbps
d. 802.11b 2,4 Ghz 11 Mbps
e. 802.11g 2,4 Ghz 54 Mbps
f. 802.11n 2,4 Ghz 120 Mbps

2. 802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia. Frekuensi 2,4 Ghz mempunyai 14 kanal dalam lebar pita frekuensi 84,5 Mhz

Channel Frekuensi (Mhz) Channel Frekuensi (Mhz)
1. 2412 8 2447
2. 2417 9 2452
3. 2422 10 2457
4. 2427 11 2462
5. 2432 12 2472
6. 2437 13 2477
7. 2442 14

Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus mengunakan channel yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat melakukan instalasi.

Topologi
Topologi LAN Kabelkomputer lainnya yang juga menghubungakn ke file sever, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber optik sebagai media transmisi
LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga menghubungakn ke file sever, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber optik sebagai media transmisi








Topologi Lan

Topologi wireless LAN
wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan propagrasi radio sebagai media transmisi. Wirelees Lan bisa menghubungkan LAN kanel yang telah ada sebagai sebuah exetensi atau menjadi basis dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Unerversitas.
Dasar dari blok wireless LAn disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karater fisik pada lingkungan ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam area sell.




Topologi W Lan

Wireless Sel
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada area cakupan. Station juga saling bekomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dangan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay. AP juga dapat berfungsi sebagai brige yakni penghubung anatara wireless station dan jaringan kabel dan juga dangan cell wireless lainnya.


Wireless Lan Conectivity


Roaming
Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah melakukan overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan menetukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebua Access Poin. Area Cakupan yang Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlapping sells.



Roaming Melalui Overlapping Sel

Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping sells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access Poin. Ketika Areal overlapping tersebut bisa menetukan koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasikan packet loss selama perpindahan, AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.

Load Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik yang padat membutuhkan multi struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah area cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang berada di dalam sebuah coverge area secara otomatis mengaosiasikan diri dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga dikenal dengan Load Sharing.


Area Cakupan Multi Cell Structure

Dynamic Rate Switcing
Rate data pada masing-masing station secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas signal yang diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate dan mengurangi re transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile dimana kualitas signal sangat flutuatif tapi kurang penting untuk istalasi outdor dimana kualitas signal stabil.

Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Carrier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal daripada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Point mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.